Formula E dan Ekstensi Jabatan Pimpinan KPK Upaya Penjegalan Anies Baswedan?

Formula E Jakarta telah menjadi salah satu acara paling dinantikan dalam kalender motorsport Indonesia. Seiring dengan pergeseran dunia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, seri Formula E mewakili era baru balap yang menggabungkan kecepatan tinggi dengan komitmen terhadap tanggung jawab lingkungan.

Balapan Formula E Jakarta memberikan pengalaman yang unik dan mendebarkan bagi para pembalap dan penonton. Mobil listrik yang digunakan dalam kejuaraan ini menampilkan kemajuan terbaru dalam teknologi hijau, dengan motor listrik yang kuat untuk akselerasi dan kecepatan tinggi yang mengesankan. Sirkuit balap dirancang untuk menguji keterampilan pembalap, dengan tikungan yang tajam, lintasan lurus yang cepat, dan berbagai rintangan menantang.

Salah satu sorotan utama Formula E Jakarta adalah fokus pada keberlanjutan. Berbeda dengan balap mobil konvensional yang mengandalkan bahan bakar fosil, Formula E mengandalkan sepenuhnya tenaga listrik. Mobil-mobil ini didukung oleh teknologi baterai canggih yang memungkinkan mereka balapan tanpa menghasilkan emisi berbahaya. Hal ini sejalan dengan komitmen Jakarta untuk mengurangi polusi udara dan mempromosikan solusi energi bersih.

Balapan Formula E Jakarta tidak hanya mempromosikan teknologi yang berkelanjutan, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya mobilitas listrik. Dengan memperlihatkan kemampuan mobil listrik dalam lingkungan balap yang kinerjanya tinggi, Formula E menginspirasi individu dan perusahaan untuk mempertimbangkan mobil listrik sebagai alternatif yang layak untuk kendaraan konvensional. Hal ini mendorong adopsi kendaraan listrik untuk penggunaan sehari-hari, yang berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca dan menjaga lingkungan yang lebih bersih.

Dengan Formula E Jakarta, Indonesia memberikan dukungan yang kuat terhadap pengembangan mobil listrik dan menyuarakan komitmennya dalam melawan perubahan iklim. Acara ini menarik perhatian masyarakat dan mendorong mereka untuk mengadopsi teknologi yang lebih ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Formula E Jakarta telah membawa inspirasi dan semangat baru dalam dunia motorsport, menjadikan balapan listrik sebagai pilihan yang menarik dan berkelanjutan untuk masa depan.

Membahas tentang Formula E Jakarta, tentu saja tidak bisa dilepaskan dari sosok yang satu ini. Siapa lagi kalau bukan Anies Baswedan. Mantan Gubernur DKI Jakarta inilah yang sangat getol untuk membawa ajang Formula E ini ke Indonesia, tepatnya di Jakarta.

Di saat banyak pihak yang meragukan apakah balapan Formula E ini bisa diselenggarkan dengan baik mengingat mepetnya waktu persiapan yang ada. Namun di tengah banyak pandangan negatif dari banyak pihak, Anies membuktikan bahwa dengan manajemen yang bagus, sebuah event dunia dapat diselenggarakan dengan baik. Bahkan Formula E Jakarta mendapat pengakuan sebagai event balap Formula E yang paling banyak ditonton orang di dunia.

Seiring dengan keberhasilan tersebut, ada saja pihak-pihak yang menuduh Anies melakukan korupsi pada penyelenggaraan Formula E Jakarta. Namun tuduhan ini dibantah oleh Anies dalam acara Kick Andy yang berjudul “Dosa-dosa Anies” yang tayang pada Minggu, 18 Juni 2023.

“Mas Anies Anda korupsi nggak di Formula E, jawaban Anda apa?,” tanya Andy F. Noya selaku host acara tersebut.

“Tidak” jawab Anies dengan tegas.

“Tidak korupsi, Anda punya keyakinan bisa membuktikan kalau ada orang yang ingin atau yang membawa bukti-bukti, ” kata Andy.

“Tidak, tidak ada, saya tidak melakukan korupsi dan itu bisa dilihat dari semua laporan yang ada, ” katanya.

Apalagi di tengah penyelidikan dugaan korupsi ini, MK memutuskan untuk memperpanjang masa jabatan pimpinan KPK. Sehingga hal ini menimbulkan banyak dugaan bahwa upaya perpanjangan masa jabatan pimpinan KPK ini adalah upaya penjegalan terhadp Anies Baswedan dalam Pilpres 2024, memngingat status Anies yang merupakan salah satu bakal calon presiden.

Ketika ditanya perihal ini oleh Andy F. Noya, Anies hanya menjawab singkat bahwa ia tidak mau berspekulasi dan kita lihat saja ke depan.

“Saya tidak mau berspekulasi dan belum tentu ada hubungannya, ya kita lihat saja ke depan” kata Anies.

Namun tetap saja perpanjangan masa jabatan pimpinan KPK ini menimbulkan kontroversi dan menimbulkan pertanyaan apakah ini sebuah skenario untuk menjegal Anies Baswedan dalam kontestasi Pilpres 2024.